8 Maret 2025 / Ramadan ke 8
Semaleman aku gabisa tidur tenang, cuma tidur-tidur ayam yang malah bikin kepalaku semakin sakit. Begitu adzan subuh kakakku bangunin aku untuk gantian jaga jenazah bapak, aku buru-buru bangun dan ambil air wudhu ga sempet mandi ga kuat dingin. Sholat Subuh trus langsung kerumah datuk ngaji buat bapak, bapak masih disana dalam tidur tenangnya.
Kirain kemarin mimpi, ternyata sudah bangun tidurpun tetap tidak dengar suara bapak.
Menjelang terang banyak ibu-ibu yang datang untuk merangkai bunga di tali yang akan di kalungkan di keranda bapak, keranda bambunya nya hasil gotong royong sodara-sodara tengah malem tadi. Biasanya kalau ada keluarga / tetangga yang meninggal, bapak juga ikut gotong royong untuk buat keranda. Kali ini bapak istirahat selamanya dari segala gotong royong di dunia.
Jam 8 pagi aku baru selesai pakein salma baju dan lagi beresin baju-baju lain dalam tas diruang tamu, Om ku datang. Langsung aku antar beliau ke rumah datuk untuk ketemu bapak, Nangis lagi guys gakuat. Sepertinya reuni terakhir mereka tahun 2020 lalu, bapak masih sehat bugar tapi reuni berikutnya bapak sudah dalam keadaan paling tenangnya. Om ku adik terakhir bapak, satu-satunya saudara kandung beliau yang datang di hari pemakaman bapak.
Karna om sudah ketemu bapak, kain kafan di wajah bapak ditutup kembali. Bapak siap di sholatkan oleh keluarga besar dirumah datuk kemudian dibawa ke masjid dan di sholatkan lagi disana. Aku ikut menyolatkan bapak, sambil nangis sesak karna ini pertama kalinya aku menyolatkan jenazah dan itu adalah bapakku. Tapi Alhamdulillahnya, banyak orang yang ikut menyolatkan bapak.
 |
Foto by Salma, jadi agak ngeshake ya |
Begitu selesai sholat Jenazah, Keranda bapak langsung dibawa keluar dari masjid. Ini Terakhir kali bapak memasuki masjid yang selalu di datangi setiap jam sholat. Sebelum berangkat ke kuburan anak-anak dan cucu-cucunya diminta untuk bolak-balik tiga kali di bawah keranda mayat bapak yang sedang di gotong. Singkatnya agar kita lebih gampang move on setelah kehilangan bapak. Kemudian kita semua berangkat mengantarkan bapak ke peristirahatan terakhirnya.
 |
Pisang yang bapak minta di rumah sakit
|
Aku ada disana melihat pemakaman bapak dari dekat masih dengan airmata yang gak bisa berhenti, setiap step pemakaman yang tertata dan tenang setenang bapak selama hidupnya. Mulai hari ini bapakku tidur ditempat baru, tidur paling tenang tanpa gangguan manusia manapun. Setelah pemakaman bapak aku duduk ditempat teduh masih nangis dan dada sesak, Anak-anak hampirin aku lalu Sabiya bilang ' Ibu Jangan nangis ya, nanti datuk bangun lagi kok dari kubur ' bocil ceritanya mau nenangin tapi ibunya malah tambah nangis kenceng.
Sampai hari tulisan ini ditulis hampir 2 minggu setelah bapak berpulang di setiap hal yang aku lakuinn aku selalu inget bapak, kerumah mamak untuk jemput salma pasti akhirnya kita bernostalgia ngomongin bapak. Rindunya sudah semakin menjadi-jadi.
Tiba-tiba aku gatau seperti apa itu ikhlas ? Aku gatau apa di dalem hatiku aku sudah benar-benar merelakan kepergian bapak yang tanpa pesan ? Perasaan kehilangan itu sangat membingungkan, saat ini aku sudah tidak lagi sering menangisi bapak aku berusaha melanjutkan hidup tapi masih ada rasa sesal kenapa tidak menghabiskan waktu yang banyak sama bapak ? Bahkan sudah menemani di akhir-akhir nafasnya bapak tidak berpesan apapun, kenapa sih pak?
Ditinggal orangtua diumur sudah setua ini rasa sakitnya justru sangat susah hilang, waktu yang diluangkan untuk orang tua terasa kurang setelah ditinggal pergi. Kata orang, bapakku pulang dalam keadaan sangat baik. Di Bulan baik, di hari baik bahkan dengan cara yang baik. Kepergian bapakku di kenang orang sebagai kepergian yang sangat diinginkan setiap muslim, bukti bahwa semasa hidupnya bapakku memang orang yang baik hatinya.
Bapak, seandainya kehidupan kedua itu benar-benar ada.. Monic mau terlahir jadi anak bapak dan mamak lagi !
Aku kesal sekali dengan diriku sendiri, karna memory tentang bapak semasa hidup yang aku ingat terasa hanya sedikit. Sisanya dipenuhi memory detik-detik terakhir bapak dirumah sakit? Gimana ini ngilangin part rumah sakit di memory ku tentang bapak?
Setelah tahlilan bapak hari ke 7 aku memilih melanjutkan hidup seperti biasa dan tidak membiarkan diriku berlarut-larut dalam duka karna ada suami dan anak-anak yang perlu diurus, ada mamak, caca, dan yudik anak-anak bapak yang perlu saling support. Mereka punya memory sendiri tentang bapak, kita berduka dengan cara kita sendiri.
Duka kehilangan orang tua atau orang terdekat akan membekas lama di hati, katanya semakin hancur kain kafan orang yang dikubur makin hancur juga hati orang yang ditinggalkan. Mungkin benar, tapi mari kita menata hidup yang baik itu pasti juga hal yang diinginkan bapak untuk anak istrinya. Mengingat kepergian bapak yang baik di hari baik sedikit menyejukkan hati untuk tetap moving on.
Selamanya, Kita tidak akan pernah melupakan bapak. Bapakku yang tenang !
Monic akan usahakan untuk rajin mengunjungi bapak ke Kuburan bapak, Monic akan rajin kirim doa untuk bapak di setiap sholat. Monic akan ceritain ke anak-anak betapa datuknya sangat sayang dan excited saat dengar cerita-cerita kerandoman mereka. Beberapa hari setelah pemakanan bapak Salma sering nangis sebelum tidur karna kangen datuk, monic ajarin baca al fatihah kalau lagi kangen datuk. Salma baca sambil nangis setelah itu baru bisa tidur.
Ramadan tahun ini memang sangat mematahkan hati, bukan salah bulannya tapi memang sudah waktunya dan ketetapanNYA.
Menulis ini secara rinci sebenernya seperti menulis trauma, tapi aku ingin tulisan ini sebagai pengingat bagaimana baiknya cara bapak berpulang. Setiap kali rindu bapak gabisa dibendung aku akan datang ke tulisan ini, aku akan baca setiap post ' PATAH HATI AWAL RAMADAN ' sambil nangis sampe puas.
Siapapun yang baca Tulisan ini, Tolong keihklasannya untuk mengirimkan doa untuk Almarhum Bapakku semoga bapakku beristirahat dengan tenang dan Allah Lapangkan kuburnya. Amin
Al-fatihah untuk Bapakku, Bapak Anton Bin Kanude.
Allahummaghfirlahu warhamhu wa'afihi wa'fuanhu
Komentar
Posting Komentar